http://ternak-ayambroiler.blogspot.com/2011/11/anatomi-ayam.html
Banyak sekali penyakit
pada ayam yang diawali dari saluran pencernaan, sebut saja penyakit akibat
bakteri-bakteri seperti e-coli, salmonela, cholera, cocidia dan
lain-lain. Terkadang kita sulit menentukan infeksi apa yang menyerang ayam yang
kita pelihara, hal ini memang karena gejala klinis yang terjadi mirip seperti
lesu,lemas, tidak mau makan selanjutnya mati atau mati tanpa ada gejala
sebelumnya sehingga untuk memastikan penyebab kematian terkadang harus
dilakukan bedah bangkai/ necropsi. Sebagai bekal untuk melakukan necropsi dan
membantu mendiagnosa penyakit pada pencernaan terlebih dahulu harus kita
ketahui sistimpencernaan ayam itu sendiri. Sistem pencernaan terdiri dari
seluran pencernaan dan organ asesori. Saluran pencernaan pada ayam terdiri
dari 11 bagian yaitu:
1. Mulut
2. Esophagus
(Kerongkongan)
3. Crop
(Tembolok)
4. Proventriculus
(Lambung kelenjar)
5. ventrikulus
6. Duodenum
7. Usus
halus (Small Intestine)
8. Ceca
(Usus Buntu)
9. Rectum
(Usus Besar)
10. Kloaka
11. Anus
Sementara organ
pencernaan tambahan terdiri dari 2 bagian antara lain:
1. Pangkreas
2. Hati
Fungsi Dari Masing-Masing
Organ Diatas Antara Lain:
1. Mulut
Mulut ayam tidak
memiliki lidah, pipi, dan gigi. Langit-langitnya lunak, tetapi memiliki rahang
atas dan bawah yang menulang untuk menutup mulut. Rahang atas melekat pada
tulang tengkorak dan yang bawah bergantung. Langit-langit kertas
dibagi oleh celah sempit yang panjang di bagian tengah yang terbuka ke bagian
saluran nasal. Lubang ini dan tidak adanya langit-langit lunak menjadikan tidak
mungkin bagi burung untuk melakukan penghampaan untuk menghisap air ke dalam
mulut. Burung harus menyeduk air ke atas bila minum dan membiarkannya turun
kerongkongan oleh adanya gaya gravitasi.
Kedua rahang
berhubungan sebagai paruh. Lidah berbentuk seperti pisau yang memiliki
permukaan kasar di bagian belakang untuk membantu mendorong makanan ke
esophagus. Seliva dengan enzim amilase disekresikan oleh kelenjer di mulut.
Namun, pakan melalui mulut lajunya terlalu cepat sehingga sedikit terjadi
perubahan pada pencernaan di sini.
2. Esophagus
Esophagus sering
disebut juga kerongkongan yang berupa pipa tempat pakan, melalui saluran ini
dari bagian belakang mulut (pharynx) ke proventrikulus. Bagian dalam
kerongkngan terdapat kelenjar mukosa yang berfungsi membasah makanan sehngga
makanan menjadi licin. Pada dinding kerongkongan terdapat otot-otot yang
mengatur gerakan peristaltic, yaitu gerak meremas-remas makanan yang berbentuk
gumpalan-gumpalan untuk didorong masuk ke proventrikulus.
3. Crop
(tembolok)
Sebelum kerongkongan
memasuki rongga tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu sisinya menjadi
kantong yang di kenal sebagai crop (tembolok). Tembolok berperan sebagai tempat
penyimpanan pakan. Sedikit atau bahkan tidak ada proses pencernaan di sini,
kecuali pencampuran sekresi saliva dari mulut yang di lanjutkan aktivitasnya di
tembolok.
4. Proventriculus
Proventriculus adalah
suatu pelebaran dari kerongkongan sebelum berhubungan dengan gizzard (empedal).
Kadang-kadang di sebutglandula stomach atau true
stomach. Di sini, gastric juice di produksi. Pepsin, suatu enzim untuk
membantu pencernaan protein, dan hidrocoloric acid di sekresi oleh glandular
cell. Oleh karena pakan berlalu cepat melalui proventriculus maka tidak ada
pencernaan material pakan di sini. Akan tetapi, sekresi enzim mengalir kedalam
gizzard sehingga dapat bekerja di sini.
5. Gizzard
(empedal)
Gizzard sering kali
juga disebut muscular stomach (perut otot). Lokasinya berada di antara
ventrikulus dan bagian atas usus halus. Gizzard memiliki dua pasang otot yang
sangat kuat sehingga ayam mampu menggunakan tenaga yang kuat. Mukosa permukaan
gizzard sangat tebal, tetapi secara tetap tererosi. Reruntuhan gizzard
tertinggal bila kosong, tetapi bila pakan masuk, otot berkontraksi. Partikel
pakan yang lebih besar menyebabkan kontraksi juga semakin cepat. Biasanya,
gizzard mengandung material yang bersifat menggiling, seperti grit, karang dan
batu kerikil. Partikel pakan segera digiling menjadi partikel kecil yang mampu
melalui saluran usus. Material halus akan masuk gizzard dan keluar lagi dalam
beberapa menit, tetapi pakan berupa meterial kasar akan tinggal di gizzard
untuk beberapa jam.
6. Usus halus
(small intestine)
Usus halus merupakan
organ utama tmpat berlangsungnya pencernaan dan absorpsi produk pencernaan.
Berbagai enzim yang masuk ke dalam saluran pencernaan ini berfungsi mempercepat
dan mangefisiensikan pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak untuk
mempermudah proses absorpsi.
Pada ayam dewasa,
panjang usus halus sekitar 62 inci atau 1,5 m. Secara anatomis, usus halus di
bagi menjadi tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.
· Duodenum(12
jari)
- Bermula
dari ujung distal gizzard
- Berbentuk
kelokan, disebut duodenal loop
- Bermuara
2 saluran yaitu dari pancreas dan kantong empedu.
1. kantong
empedu
berisi empedu,yang
dihasilkan oleh hati dan berguna untuk mengemulsikan lemak.
2. pankreas
menempel pada kelokan ini mengsekresikan pankreatik
juice yang mengandung
enzim:
Amilase :mengubah
tepung jadi gula
Tripsin :
mengubah protein jadi peptide
Lipase :
mengubah trigleserid/lemak:asam lemak+ gliserol
· Jejenum
dan Ilium
- Merupakan
segmen yang sulit dibedakan pada saluran pencernakan ayam.Ada
beberapa ahli yang menebut kedua segmen tsb disebut usus halus
bagian bawah
- Langsung
berbatasan dengan usus besar.
· Jejenum (Usus
kosong )
- Makanan
mengalami pencernakan kimiawi oleh enzim yang dihasilkan didindig
usus. Enzim-enzim yang dihasilkan dinding usus sebagai berikut :
1. Enterokinase :
fungsi, mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
2. Erepsin:
mengubah dipeptida/peptone menjadi asam amino
3. Maltase:
mengubah maltosa menjadi glukosa
4. Disakarase: mengubah
disakarosa menjadi monosakarida
5. Peptidase:
mengubah polipeptida menjadi asam amino
6. Sukrase:
mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
7. Lipase:
mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.
· Ilium = Usus
penyerapan
Sepanjang permukaan
lumen usus halus terdapat banyak lipatan/lekukan yang disebut vili atau jonjot
usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus sebagai proses penyerapan
zat makanan akan lebih sempurna. Setiap vilus mengandung pembuluh limfa yang di
sebut lacteal dan pembuluh kapiler.
7. Ceca (usus
buntu)
Diantara usus halus
dan usus besar, terdapat dua kantong yang disebut sebagai ceca(usus buntu).
Dalam keadaan normal, panjang setiap ceca cekitar 6 inci atau 15 cm. Pada
unggas dewasa yang sehat, ceca berisi pakan lembut yang keluar-masuk. Akan
tetapi, tidak ada bukti mengenai peran serta dalam pencernaan. Hanya sedikit
air terserap, sedikit karbohidrat dan protein dicerna berkat bantuan beberapa
bakteri.
8. Usus besar
·
Panjang usus besar sekitar 10 cm dan
diameternya dua kali usus halus, hal ini dapat dilihat pada ayam dewasa
·
Bentuknya melebar dan terdapat pada bagian
akhir usus halus dan kloaka
·
Berfungsi mengatur kadar air sisa makanan.
didalam usus besar terdapat bakteri Esecherichia coli yang membusukan sisa-sisa
makanan menjadi feses. Pembusukan menyebabkan feses lunak dan mudah di
keluarkan.
·
Bagian akhir usus besar (rectum) tidak
terjadi lagi penyerapan air. Rectum dapat berkontraksi sehingga menimbulkan
terjadinya defekasi yaitu pengeluaran zat-zat sisa makanan melalui anus.
·
9. Kloaka
· Kloaka
sering disebut common sewer yaitu saluran umum tempat saluran pencernaan,
saluran reproduksi dan saluran kencing bermuara.
· Air
kencing yang sebagian besar merupakan endapan asam urat (dalam bentuk pasta
berwarna putih) dikeluarkan melalui kloaka bersama sisa pencernaan atau tinja.
· Kloaka
berbentuk bulat terletak pada akhir saluran pencernaan.
10. Vent
Vent (anus) adalah
lubang bagian luar dari cloaca. Pada ayam betina, ukurannya sangat bervariasi
karena di pengaruhi oleh masa produksi atau tidak. Ketika bertelur, ukuran vent
lebih besar dari pada tidak berproduksi.
11. Organ
pencernaan tambahan
Organ-organ tertentu
berkaitan erat dengan pencernaan sebagai saluran sekresi ke dalam saluran
pencernaan. Fungsinya membantu dalam pemprosesan pakan organ tersebut yaitu
pangkreas, lever, kantong empedu.
a. Pangkreas
Pangkreas terletak di
antara duodenal loop pada usus halus. Pangkreas merupakan
suatu kelenjer yang berfungsi sebagai kelenjer endokrin maupun sebagai kelenjer
eksokrin. Sebagai kelenjer endokrin, pangkreas mensekresikan hormon insulin dan
glukagon. Sementara sebagai kelenjer eksokrin, pangkreas mensekrsikan cairan
yang diperlukan sebagai proses pencernaan di dalam usus halus, yaitu pencreatic
juice. Cairan ini selanjutnya mengalir kedalam duodenum melalui pancreatic
duct (saluran pangkreas), dimana lima enzim yang kuat membantu pencernaan pati,
lemak, dan protein.
Beberapa enzim dari
pangkreas di simpan dan disekresikan dalam bentuk inaktif dan menjadi aktif
pada saat berada di saluran pencernaan. Tripsinogen adalah enzim
proteolitikyang di aktifkan di dalam usus halus oleh enterokinase, suatu enzim
yang di sekresikan dari mukosa usus. Tripsinogen di aktifkan menjadi tripsin.
Kemudian, tripsin akan mengaktifkan kimotripsinogenmenjadi kimotripsin. Enzim
yang lainnya-nuklease, lipase dan amilase-disekresikan dalam bentuk aktif.
Beberapa enzimmembutuhkan kondisi lingkungan optimal untuk dapat berfungsi.
b. Liver (hati)
Dari perut dan usus
halus, sebagian besar pakan yang diserap masuk ke dalam vena portal menuju
hati, suatu kelenjar terbesar kedalam tubuh. Hati tersusun dari dua lobi besar.
Fungsi fisiologi hati
sebagai beriku:
1. Sekresi
empedu.
2. Detoksifikasi
persenyawaan racun bagi tubuh.
3. Metabolisme
protein, karbohidrat, dan lipida.
4. Penyimpan
vitamin.
5. Penyimpan
karbohidrat.
6. Destruksi
sel-sel darah merah.
7. Pembentukan
protein plasma.
8. Inaktifasi
hormon polipeptida.
Fungsi utama hati
dalam pencernaan dan absorpsi adalah produksi empedu. Empedu penting dalam
proses penyerapan lemak pakan dan ekskresi limbah produk, seperti kolesterol
dan hasil sampingan degradasi hemoglobin. Warna kehijauan empedu disebabkan
karena produk akhir destruksi sel darah merah, yaitu biliverdin dan dilirubin.
Volume empedu
tergantung pada.
1. Aliran
darah
2. Status
nutrisi unggas
3. Tipe
pakan yang dikonsumsi
4. Sirkulasi
empedu enterohepatic.
c. Kantong empedu
(gallblader)
Ayam memiliki kantong
empedu tetapi beberapa jenis burung tidak. Dua saluran empedu mentransfer
empedu dari hati ke usus. Saluran kanan kantong empedu terbentuk melebar,
dimana sebagian besar empedu mengalir dan kadang-kadang di tampung. Sementara
pada seluran sebelah kiri tidak melebar. Oleh karena itu, hanya sedikit empedu
yang mengalir melalui bagian ini secara langsung ke usus
(http://www.fedcosierra.com/2011/12/pencernaan-ayam.html)